Pelan tapi pasti mobil merayap pelan. Meliuk turun ke arah lembah. Meninggalkan Panenjoan. Melewati pepohonan hijau segar. Sesekali berpapasan dengan motor atau mobil warga sekitar. Ada persawahan yang masih setengah panen. Udara segar dan kami tidak menggunakan AC. Cukup buka jendela lebar-lebar. Sueegerr rek !
Kemana kita ? Ceritanya mau santap siang. Pas lah.. masih nyut-nyutan dikit akan hilang kalau udah ketemu nasi hangat.
Kemudian kami melewati jalanan kampung. Jalan pelan sebentar dan sampailah di sebuah rumah. Lho koq rumah ? bukan restaurant atau rumah makan atau warteg gitu ?
Sang Pria budiman hanya cengar-cengir. "Pokoknya makan dan perut kenyang", katanya. Oks lah kalau begono. Nyari tempat adem, mojok, cek sinyal hp dan duduk melamun sambil nunggu masakan masak.
Alam memang sederhana disini. Sawah, pepohonan hijau dan angin semilir. Pengen nggeblak ngantuk tidur, namun jaim sama tuan rumah. Masa ganteng-ganteng gini koq ngantukan. Gak banged dah.
Akhirnya masakan a la Ciletuh matang. Wangi segar sayur asam terasa nikmat. Sambal merah merona terlihat menggoda. "Colek aku", begitu sapa merah meronanya. Ikan sungai goreng begitu renyah untuk dikulum. Hangat dan gurih.
Air liur yang dari tadi kemrenyes dimulut akhirnya menemukan tandingan. Nasi hangat, sayur asam segar, hangatnya ikan goreng dan sambal menggoda berpadu padan menelusuri kerongkongan. Hmmm... maka nikmat Tuhanmu mana yang akan kau lupakan ?
Setelah habis tandas menu makan siang, serta ngantuk yang semakin menjadi, tetiba sang Pria budiman mengeluarkan perintah. "Siap-siap, kita ke curug Sodong !". Waaattt... baru melupakan rasa blackout di curug Awang sudah mau ke curug lagi ? Mau double blackout ?
Seperti biasa, cengar cengir kemudian si Pria budiman mengatakan bahwa curug ini cukup car friendly. Mobil bisa parkir didepan curug. Tak perlu jalan jauh atau naik turun bukit. Legaaa mendengar penjelasan singkat ini.
Akhirnya berjalan lagi tuh mobil. Benar... ternyata mobil bisa diparkir depan curug. Lumayan luas wilayahnya. Bisa buat camping. Engga beda jauh dengan curug Awang, curug Sodong ini juga lagi "M". Coklat dimana-mana. Kalau memang niat motret, kudu merhatiin bener cuaca, kondisi air, kondisi langit dan segala macam seluk beluknya. Biar puas gitu. Inget lagi Luuttt.. ini open trip wisata, berdarmawisata gitu.
Ambil foto bentar, jalan-jalan ke bawah dan diterpa angin dan air bentar, naik lagi dan berhenti di gazebo. Nongkrong aja sambil memandang curug sangar ini. Oh ya.. entah kenapa aku pengen motret curug ini dengan menampilkan karakter airnya. Jadi engga aku buat slow kayak kapas. Biar keliatan sangar gitu. Keras bikin bergidik suaranya.
Lumayanlah... istirahat kekenyangan dan menikmati aliran curug ini.
No comments:
Post a Comment