Wednesday, June 20, 2018

Sunrise dan Sunset yang tertukar di Cirebon (Episode Sunset)

Akhirnya berhasil mudik juga.  Tentu saja aku tak menggunakan cara heroik dengan memilih memakai kendaraan pribadi.  Mudik bagiku adalah menempuh perjalanan dengan tepat waktu.  Tentu saja dengan kereta api.  Mesin besi yang gagah perkasa dan mempunyai jalur sendiri.  Keren kan ? hehehehe.

Di kota Cirebon kali ini aku iseng terbolak balik memilih tempat motret.  Biasanya, pakemnya, aku akan ke pantai Kejawanan untuk mendapatkan sunrise bohay.  Kemudian menuju ke Setu Patok untuk mendapatkan sunset yang menari dengan sexy.



Namun entah kenapa, untuk episode ini aku pilih arus balik.  Persis kayak foto arus balik milik temanku yang bikin ngakak berkepanjangan.  Bagaimana kalau sekarang spot moto aku balik ?  Sunset jadi sunrise dan sunrise jadi sunset ?

Wisss... pokoke setelah acara resmi kenegaraan selesai, langsung aku cabut menunaikan hasrat terbalik yang tetiba nongol.  Pesan ojek online dan meluncur ke pantai Kejawanan.  Yuhuuuuii... sunrise akan menjadi sunset.


Btw adanya ojek online enak lhoo... biaya terjangkau dan bisa menuju lokasi kapan aja.  Jadi aku engga khawatir kalau kemalaman di pantai.  Asal paket data internet masih cukup, beres kates dah.

Pantai Kejawanan hanya berkisar 15-20 menit dari rumah.  Cukup dekat.  Tinggal jalan menyusuri by pass yang dibuat jaman pak Harto, kemudian belok kiri dan engga jauh akan ketemu pintu masuk pelabuhan.  Lhoo koq pelabuhan ? Katanya mau mantai ?

Pantai Kejawanan pada dasarnya adalah pantai yang bersebelahan dengan pelabuhan perikanan Cirebon.  Banyak kapal ikan yang bersandar.  Oh ya, kapal ikan disini adalah kapal ikan dengan banyak lampu bohlam yang digunakan untuk menarik perhatian ikan atau sotong di laut dalam.


Berbekal kamera mungil mirrorless Sony a6000 + lensa kit, maka langsung saja aku in action jeprat jepret setelah turun dari ojek.  Kebetulan matahari lagi mau turun.  Aku ikuti saja arah matahari.  Sambil jalan pelan, aku ambil beberapa foto.

Ternyata menarik juga model moto terbalik ini.  Saat sunset, terbukti pantai Kejawanan bisa menarik hati untuk motret.  Mulai dari background sampai frame menarik bisa didapatkan.  Asal bawa tripod dan filter, bakal banyak spot ciamik.

Kamu bawa tripod engga Lut ?  Engga, jawaban enteng dari aku hehehe... Cuma pengen menikmati sore sambil foto-foto aja koq (sambil menunjukkan wajah tanpa dosa).

Saat jalan santai, tetiba ada seorang anak muda yang kayaknya dari tadi ngikuti aku.  Aku sudah mbatin ketika dia tersenyum mencoba menyapa pada awal ketemu.  Ternyata anak instanusantara Cirebon, dimana temanku pernah jadi boss nya.

Ngobrolah dan lagi-lagi aku ditawari pinjaman tripod.  Aku tentu saja menolak halus.  Kemaki kiii huahahaha...  Tak lupa aku tanyakan pada dia, bersama siapa dia motret ? Jawabannya adalah menunjuk seorang perempuan yang sedang sibuk dengan tripod dan kameranya.

Aslinya sih dia jawab dengan beberapa teman, tapi kenyataannya cuma satu teman.  Perempuan lagi.  Langsung aja aku tembak, waaah pacaran dong ?  Eh dia memungkiri dengan haqqul yaqin.  Ya sudah biarlah anak muda itu berkehendak.


Aku pamitan untuk mencari spot lain.  Dipersilahkan oleh dia.  Eeeh asik-asiknya motret, udah ada dia disampingku.  Bersama temannya.  Lagi-lagi aku ditawari tripod.  Lagi-lagi aku menolak.

Sebenernya kalau motret landscape kayak gini, pasti butuh tripod sih.  Cuma aku engga mau ribet.  Mau moto dengan santai aja.


Pokoknya motret santai dan silahkan dinikmati saja foto-foto di episode kali ini.  Kelihatan lebih muram dan kelam sih.  Engga taulah, lagi rada kebawa sentimentil karena mudik kali ini aku jadi piatu.

Beberapa foto blur dan engga bagus karena aku ber-goyang dombret dicumbu nyamuk-nyamuk.  Entahlah, kali darahku begitu menggoda nyamuk-nyamuk pantai yang segede gaban.  Itu terjadi mulai dari matahari tenggelam sampai aku memesan ojek untuk pulang.  Beuuh... gatal kawan !!!

No comments:

Post a Comment