Usai sudah kesenangan motret di Bali. Para operator mengantar kami pulang menuju bandara. Siap-siap mabur maning. Siap-siap stress maning. Siap-siap jedag jedug jedeer maning. Tapi kepriben maning ya son. Kudu balik Jakarta jee..
Setelah puas keliling-keliling menyapa toko oleh-oleh, kami pun diantar ke bandara. Enaknya gini nih kalau ikutan photo tour. Makan enak, Hotel nyaman dan pulang dibawa ke toko oleh-oleh dulu.
Tapi... penerbangan kami jam sebelas malam. Sedang saat ini masih jam 3 sore. Masa kami ngaplo di Bandara nunggu si burung besi ? Kagak acik ah.
Akhirnya kami berkomplot untuk merayu operator untuk menyambangi sunset di pantai. Pantai dekat bandara saja biar engga kerepotan. Rupanya mereka berbelas kasihan pada kami. Dibawalah kami mengunjungi pantai samping landas pacu bandara. Yihaaaa...
Menujulah kami menuju pantai Kelan. Suasana masih belum terlalu ramai. Mungkin karena matahari masih bertengger gagah di pinggiran langit. Kami berjalan dan menyusuri pasir pantai. Rupanya pantai ini bukan pantai tempat para turis yang "katanya" suka loss kalau berjemur. Jadi hanya turis-turis biasa yang bermain pasir.
Di pinggiran terlihat beberapa perahu cadik bersandar. Pengen sih moto itu. Tapi operator mengajak kami mendekat ke landas pacu para burung besi. Duhh.. pesawat maning son.
Aku sih ngikut aja dah. Dari pada ditinggal jee hehehe..
Kami melompati batu pemecah ombak dan olaalaaaa... terlihatlah perahu rusak yang tertelungkup di samping batu pemecah ombak. Segera aku keluarkan kamera dan pasang setting bentar terus jebreeetttt... Lha koq error ? Duh nasib... setelah liat layar, dibilang kamera full. Padahal ini memory terakhir yang aku punya. Gimana coba perasaanmu... jatuh cinta pada seseorang dan orang itu malah pergi. Pedih bukan...? bagai dicabik-cabik sembilu.. eh sembilu disayat yaa..
Untungnya aku bisa ambil kamera dan masih ada memory di kamera Sony Nex. Duhaii. masih ada cinta, dimatamu...
Segeralah jebrat jebret. Tak ada filter tak jadi soal. Hajar terus sampai Sony Nex pun macet kehabisan memory. Tak bersisa..
Akhirnya aku duduk di batu karang, menyaksikan teman-teman yang masih asik membuat foto long exposure. Ku nikmati saja keindahan matahari telor ceplok yang turun dengan indah. Langit oranye merah kekuningan berpendar. Mengiringi habisnya hari ini. Indah dan menyegarkan mata... bagai jatuh cinta padamu.. iya padamu.
No comments:
Post a Comment