Setelah naro barang di hotel yang keren, akhirnya siang itu kami berangkat lagi. Menuju lokasi pemotretan yang aku lupa namanya. Mestinya di daerah perkotaan. Banyak kios-kios aneka oleh-oleh khas Bali. Banyak turis lalu lalang. Banyak tempat makan khas dengan desain asik. Benar-benar lupa dah.
Pastinya sih, kami berjalan menyusuri jalan kampung di pinggir sungai. Ada Pura disamping jembatan. Kami terus aja menelusuri masuk. Jalan agak menanjak dan di luar perumahan penduduk, kami mendapati jalan setapak dimana kanan dan kiri penuh dengan alang-alang.
Langit sangat cerah saat itu. Biru dengan gumpalan awan berarak. Kata pakem para tukang foto, motret bagusnya saat pagi atau sore. Ketika matahari melembut. Jadi engga ada cahaya berlebihan. Namun, jadual kami pada berurutan. Tak ada kenal lelah untuk terus memotret pada jam siang.
Di atas bukit, kami bertemu para model. Model anak-anak ceria dan suasana bukit alang-alang yang coklat kehijauan. Katanya kalau jalan diteruskan, akan ketemu lagi pura yang jadi obyek wisata. Tapi kami engga kesana. Mau motret anak-anak doang.
Duhhhh... namanya apa ya ? lupaaaaa.. Pelajaran nih. Kudunya saat motret, aku mencatat jadual dan tempat saat motret berlangsung. Engga cuma ngalor-ngidul ngikutan aja. Catat tempat dan jam, paham !
Biarlah. Lupakan nama dan serius dalam motret. Cara pengambilan foto sama seperti saat motret di tukad Unda. Bagusnya pake tele dan "freeze" kan obyek. Tapi kalau mau pake lensa lebar juga boleh aja. Bisa dapat alam sekitar juga sekalian.
Tapi terus terang aja, aku yang engga mau belajar motret orang, ndilalah koq yaa terbuai dan terpengaruh saat motret. Lari-lari ceria dan teriak-teriak kegirangan khas anak, membuatku merasa senang motret. Rasanya jebrat-jebret bikin memory penuh mulu. Kadang aku ambil juga foto pas belum mulai. Atau pas anak-anak lagi istirahat. Lha koq aku jadi senang ya ? unbelievable.. hahahha.
Abis motret, barulah makan siang dan menikmati resto yang kayak di TV. Hmm resto mewah rasa Eropa dengan pemandangan tropis mengarah ke alur sungai yang berlumut dan hijau. Hijau dimana-mana. Segar dan menyegarkan badan dan otak. Sesaat lelah perjalanan menjadi hilang.
Sempat juga sih duduk manis di pinggir jembatan. Pacaran kayak anak abegeh sebelum melanjutkan perjalanan ke Pura Uluwatu. Untuk mencoba menangkap tarian magis saat matahari terbenam.
Ngomong-ngomong... jadi mana foto landscape nya ? Errrr.... kagak tau dah.
No comments:
Post a Comment