Itu pula yang aku lakukan. Datang ke suatu daerah, nyari tempat makan kampung yang ada dan bersantap dengan nikmat. Memang sih, kadang antara selera, rasa dan penampilan akan berbeda pada masing-masing orang.
Lokasi makanan juga bisa dipilih. Lokasi mewah atau lokasi sederhana. Semua bebas dinikmati. Tentu saja perbedaan terletak pada duitnya hehehe.
"Penyakit" aku saat makan adalah selalu memoto makanan yang akan dimakan. Rasanya gimanaaa gituuu... ada nafsu yang tersalurkan. Padahal aku bukan tukang foto beneran ya wakakakkaka...
Nah kalau ada di Cirebon, pada pagi hari, aku selalu mencari sarapan dekat rumah. Cukup jalan beberapa ratus meter maka akan sampailah pada tempat para penyedia sarapan berada. Banyak tempat makan yang ada. Entah itu khas Cirebon maupun khas kota lain. Serba ada dan sesuai selera masing-masing deh.
Kali ini aku iseng motret makanan dengan HP. Caranya gampang sih.. setting HP untuk motret auto dan deketin aja ke arah makanan. Biasanya secara otomatis si background akan nge-bokeh. Ambil posisi sesuka hati dan dapatkan gambar terbaik versimu. Kalau mau kelihatan nge-pro pake banget, pilih aja model manual atau pro. Silahkan... bebas merdeka.
Bubur ayam biasanya menjadi pilihan utama. Ringan dimakan dan boleh pake gaya diaduk atau engga diaduk. Kagak usah dipikirin dah... toh hasil akhirnya sama aja. Jadi energi dan "sisa".
Kadang beli docang. Makanan untuk sarapan khas Cirebon. Mirip-mirip sarapan berkuah dari daerah lain sih. Tapi disini parutan kelapa terasa dominan. Plus krupuk kampung Cirebon tentunya,
Kalau males makan apa-apa, beli aja jajan pasar. Segala macam kue basah maupun kering. Tradisional dan jaman now. Semua ada. Tinggal pilih dan jadi teman kopi yang nikmat.
Hampir semua makanan yang aku foto, terus aku kemas dan dijual ke shutterstock. Nasi jamblang yang jadi primadona :)
Memang, sarapan adalah hak segala bangsa. Mau makan banyak, makan sedikit, makan full karbo, makan full protein atau apalah. Bebas aja, kawan.
No comments:
Post a Comment