Friday, March 8, 2019

Banyuwangi, daerah bergaris pantai yang panjang

Ada kesempatan emas untuk mengunjungi daaerah Banyuwangi.  Daerah impian sejak mengenal kamera.  Gaya kebudayaan serta kuliner yang khas.  Juga dengan pemandangan alam yang aduhai.  Cerita "niyat ingsung ke Banyuwangi" mulai meyeruak ketika Bali bercerita tentang G-Land yang luar biasa.  Tentang pantai indah putih bersih dengan alunan ombak tinggi terpanjang.



Namanya juga "niyat ingsung", tak jua menghampiri nafsu memotret.  Walau ada beberapa even tentang Banyuwangi yang digagas oleh teman-teman untuk angkat kamera disana.  Belum jua sesuai antara nafsu dan waktu.

Ketika tiba harus kesana, berbinarlah hati ini.  Lupalah atas segala ketakutan untuk terbang.  Lupalah akan betapa ngerinya sayap pesawat bergoyang-goyang.  Lupa semua... pokoknya niyat ingsun terpenuhi.

Namun harapan menikmati Ijen, Baluran sampai Pulau Merah, Alas Purwo kandas sudah.  Butuh waktu panjang untuk menikmati semua.  Sedangkan aku harus selalu berada di lokasi pelatihan.  Runyam dan sedih hati ini.

Segera ku cari pantai yang bisa mengobati kegundahan hati.

Ketemulah pantai Boom untuk berburu sunrise.  Walau sunrise ala-ala sih.  Karena mentari akan bersembunyi dibalik pulau dewata.  Tak langsung melihat mentari menyembul dari pantai.  Sudahlah.. nikmati saja karunia dari Allah SWT.  Tak perlu mengeluh.  Kelak kalau diijinkan, pasti akan bisa menikmati.


Pertanda itu muncul ketika melihat jendela sehabis subuh.  Semleret biru indah dengan oranye muncul genit.  Tak ayall lagi, langsung kusambar Sony a6000 yang memang ditenteng untuk acara.  Tak ada filter apalagi tripod,  Wesss... pokoke capcus.

Ojek online membantu proses menuju lokasi.  Dekat lokasi hotel sih.  Selama perjalanan, babang gojek bilang, sebelah pantai boom ada perkampungan warga sulawesi yang jadi nelayan.  Tak ayal lagi mendingan kesitu daripada ke tempat wisata.  Berharap menemukan momen-momen yang lebih asik.

Walau akhirnya di daerah itu, aku tak menemukan kegiatan nelayan yang asik, namun lumayan juga bisa lihat telor ceplok yang nongol dari balik pulau Bali.  Jelas saya engga mungkin dapat kuning oranye kemerahan sang mentari.  Pastilah putih menyilaukan.



Lumayan aje deh daripada lu manyun berkepanjangan tak mendapatkan "niyat ingsung" :)


Pasang lagi "niyat ingsung" biar bisa menjelajah alam Banyuwangi... semangat euy :)

No comments:

Post a Comment