Jembrana dengan pantai Perancak yang penuh dengan perahu molek. Tentu tak cuma itu yang ada. Ada lagi ke-khas-an Jembrana. Yaitu Makepung, balap kebo atau kerbau. Ngemeng-ngemeng balapan, ada karapan sapi di Madura atau balapan sapi di lumpur Sumatra. Nah Makepung, kebo yang jadi idola.
Problem lagi nih. Aku tak mencatat lokasi tepatnya. Apa yang aku ingat adalah menuju ke arah pedesaan. Menelusuri jalan desa. Lokasi terletak di pesawahan kering. Rupanya belum masuk masa tanam. Hanya tanah kering dan berdebu.
Saat kami tiba disana, suasana sudah sangat ramai. Para "atlet" sudah diturunkan dari truk pengangkut. Wajah gagah penuh hiasan menjadi trademark para "atlet". Rupanya tradisi ini sudah mengakar sehingga para "atlet" sudah mendapatkan perlakuan khusus. Mungkin perawatan dan jamu kuat sudah menjadi santapan sehari-hari.
Terus mau motret kayak gimana ? Tinggal pilih. Mau nge-freeze kebo-bebo yang berlomba atau mau mengaburkan background tapi tetap fokus pada kebo ?
Nge-freeze kebo berarti pake shutter tinggi. Biar pas jebret langsung terekam. Cek juga panas matahari, biar bisa atur iso yang sesuai. Semakin kecil angka iso, semakin tajam kualitas gambar.
Nge-Panning berarti pastikan pada posisi kamu agak jauh dari lintasan, biar kamu bisa fokus pada kebo, ikuti dengan lensa dan jebret pas dia didepan kamu. Rada sulit ambil posisi ini karena lintasan penuh penonton. Mana mungkin nyuruh penonton mundur bukan ?
Dalam bayangan aku, pengen mengambil gambar kebo yang dinamis. Artinya kebo akan bergoyang. Jadi shutter speed diturunkan ala kadarnya. Namun foto-foto kayak gini akan dianggap jelek oleh orang lain. Dianggap engga fokus dan engga pas karena kebo akan terlihat berantakan. Jadi aku ambil model freeze juga. Seimbanglah hehehe.
Model Panning kagak bisa aku lakuin. Rada susah nyari posisi (alesan mager). Tapi temen ada yang berhasil mem-panning. Kewl dah. Kereen. Bikin nyesel kenapa aku engga melakukan itu.
Nah acaranya itu, dua pasangan kebo akan ditanding dengan antri berurutan. Start dan berlari sesuai jalur. Ngebut dan penonton bersorak ramai. Para joki terlihat profesional mengatur jalannya kebo. Tak luput juga ada kebo yang salah sasaran. Atau joki terjatuh. Pokoknya acara yang mengasyikkan dah.
Harusnya banyak foto menarik yang bisa diabadikan. Semua sesuai dengan keinginan fotografer. Bebas... lepasss...
Kami disana sampai menjelang sore. Setelah itu langsung cabut ke bandara. Mengejar pesawat untuk kembali ke Jakarta. Errr... pesawat ya ?Mabur ya ? duh aduuuuhhh...
No comments:
Post a Comment